Bisakah Anjing Mencium Penyakit pada Manusia? Apa Kata Sains

Daftar Isi:

Bisakah Anjing Mencium Penyakit pada Manusia? Apa Kata Sains
Bisakah Anjing Mencium Penyakit pada Manusia? Apa Kata Sains
Anonim

Anjing dikenal karena indra penciumannya yang luar biasa. Tidak mengherankan jika mereka digunakan di banyak bidang, termasuk pencarian dan penyelamatan, deteksi zat ilegal, dan bahkan diagnosis medis. Tapi bisakah anjing mencium penyakit pada manusia?

Ini adalah pertanyaan yang telah ditanyakan selama bertahun-tahun, dan belakangan ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki klaim ini. Mengingat studi yang tersedia, kami dapat mengatakanYA, anjing dapat mendeteksi berbagai penyakit pada manusia melalui penciuman. Namun, ini masih memerlukan penelitian dan bukti lebih lanjut sebelum anjing dapat digunakan dengan benar dalam praktik klinis.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi ilmu di balik klaim bahwa anjing dapat mendeteksi penyakit manusia melalui indra penciumannya.

Anjing dan Indera Penciumannya yang Sensitif

Anjing memiliki indra penciuman yang sangat berkembang yang jauh lebih sensitif daripada manusia. Mereka memiliki lebih dari 300 juta reseptor penciuman di hidung mereka, sedangkan manusia hanya memiliki sekitar 6 juta. Ini berarti bahwa anjing mampu mendeteksi bahkan sedikit bau yang tidak dapat dirasakan oleh manusia.

Ketika seekor anjing menghirup, udara dibagi menjadi dua bagian - satu bagian masuk ke paru-parunya untuk bernafas, sementara bagian lainnya masuk ke sistem penciumannya untuk mendeteksi aroma. Bagian deteksi aroma terdiri dari jaringan saraf, reseptor, dan area otak yang kompleks yang bekerja sama untuk memproses bau.

golden retriever dari dekat
golden retriever dari dekat

Apa yang Dapat Dicium Anjing?

Anjing memiliki kemampuan luar biasa untuk membedakan bau yang berbeda. Mereka dapat menangkap perbedaan aroma yang halus, membuatnya berguna di berbagai bidang, seperti mendeteksi bahan peledak, narkotika, dan orang hilang.

Sekarang, kemampuan anjing untuk mendeteksi aroma sedang dieksplorasi untuk aplikasi potensial mereka dalam perawatan kesehatan. Mengingat indra mereka yang luar biasa, anjing harus mampu mendeteksi perubahan kimia dalam tubuh yang tidak bisa dilakukan manusia. Perubahan kimia ini mungkin mengindikasikan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kejang, dan bahkan kanker.

Bisakah Anjing Mencium Penyakit pada Manusia?

Merupakan fakta umum bahwa anjing dapat mendeteksi kondisi medis tertentu pada manusia. Misalnya, anjing terlatih dapat memberi tahu pemiliknya tentang kejang yang akan datang dengan mendeteksi perubahan bau badan. Selain itu, beberapa anjing dilatih untuk mengendus kanker dengan mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap (VOC) yang dipancarkan sel kanker.

Pertanyaannya tetap – dapatkah anjing mencium penyakit pada manusia, seperti flu atau pilek? Tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi flu atau pilek pada manusia. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi perubahan kimia tertentu dalam tubuh yang berhubungan dengan penyakit.

anjing menatap pemilik laki-lakinya
anjing menatap pemilik laki-lakinya

Studi yang Menyarankan Anjing Bisa Mencium Penyakit pada Manusia

Kanker

Pada tahun 2006, sebuah penelitian diterbitkan yang menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi kanker dari sampel napas yang disajikan. Penelitian ini kemudian didukung oleh penelitian lain di tahun 2019 yang menunjukkan bahwa anjing juga dapat mendeteksi kanker dari sampel darah dengan akurasi hingga 97% juga!

Parasit (Malaria)

Penelitian lain di tahun 2019 menemukan bahwa anjing dapat mendeteksi bau keringat dari penderita malaria. Para peneliti melatih anjing untuk mendeteksi bau kaus kaki yang dikenakan oleh orang yang terinfeksi malaria. Anjing-anjing itu mampu membedakan antara kaus kaki orang yang terinfeksi dan orang sehat dengan tingkat akurasi 70%.

COVID-19

Penelitian terbaru yang dilakukan pada tahun 2020 menemukan bahwa anjing dapat mendeteksi COVID-19 pada manusia dengan tingkat akurasi hingga 94%. Studi tersebut melibatkan anjing pelatihan untuk membedakan antara bau sampel keringat dari pasien COVID-19 dan orang sehat. Anjing-anjing tersebut mampu mendeteksi COVID-19 dengan akurasi tinggi, bahkan pada individu tanpa gejala.

anjing m altese duduk di lantai dan melihat ke atas
anjing m altese duduk di lantai dan melihat ke atas

Kejang

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1998 dalam jurnal Epilepsy Research menyelidiki apakah anjing dapat mendeteksi bau keringat dari penderita epilepsi dan membedakannya dari bau keringat orang yang tidak mengalami kejang. Para peneliti mengumpulkan sampel keringat dari pasien selama kejang dan selama periode non-kejang dan memberikannya kepada anjing terlatih untuk melihat apakah mereka dapat membedakan keduanya. Anjing-anjing tersebut mampu mengidentifikasi bau kejang secara akurat dengan tingkat keberhasilan 97%. Studi ini memberikan bukti bahwa anjing dapat mendeteksi perubahan bau pada penderita epilepsi selama kejang dan menunjukkan bahwa indera penciuman mereka yang luar biasa dapat digunakan sebagai alat untuk mengingatkan individu akan kejang yang akan datang.

Diabetes

Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi diabetes melalui deteksi bau. Sebuah studi yang diterbitkan di Diabetes Care pada tahun 2013 menyelidiki apakah anjing terlatih dapat secara akurat mengidentifikasi aroma hipoglikemia, atau gula darah rendah, pada penderita diabetes tipe 1.

Penelitian ini menemukan bahwa anjing terlatih dapat secara akurat mendeteksi hipoglikemia hanya dengan aroma, dan peringatan mereka lebih dapat diandalkan daripada teknologi pemantauan glukosa saat ini. Studi menunjukkan bahwa anjing terlatih dapat digunakan sebagai alat alternatif atau pelengkap untuk mendeteksi hipoglikemia pada penderita diabetes tipe 1.

Ilmu di balik pendeteksian penyakit pada manusia oleh anjing masih dalam tahap awal. Sementara studi ini menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi perubahan kimia tertentu yang terkait dengan penyakit, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

tangan manusia berbau anjing
tangan manusia berbau anjing

Bagaimana Anjing Dapat Membantu Mendeteksi Berbagai Penyakit?

Meskipun kurangnya bukti konklusif, anjing masih dapat memainkan peran penting dalam mendeteksi penyakit pada manusia. Anjing terlatih dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi medis, seperti diabetes, kejang, dan kanker. Mereka juga dapat digunakan di fasilitas medis untuk menyaring pasien dari penyakit menular, seperti COVID-19.

Selain itu, anjing dapat membantu individu dengan kondisi medis tertentu dengan mengingatkan mereka akan keadaan darurat medis yang akan datang. Misalnya, anjing dapat dilatih untuk mengingatkan pemiliknya akan kejang yang akan datang atau penurunan kadar gula darah. Peringatan ini dapat memberikan pemilik waktu untuk mengambil tindakan pencegahan atau mencari pertolongan medis.

Pemikiran Terakhir

Bukti menunjukkan bahwa anjing dapat mencium penyakit pada manusia, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya ruang lingkup kemampuan mereka. Namun demikian, indera penciuman mereka yang unik menjadikan mereka aset berharga di berbagai bidang, termasuk obat-obatan. Karena pemahaman kita tentang kemampuan penciuman anjing terus berkembang, ada kemungkinan bahwa teman berbulu kita akan menjadi bagian integral dari sistem perawatan kesehatan kita di masa depan!