Emosi Apa yang Dirasakan Kucing?

Daftar Isi:

Emosi Apa yang Dirasakan Kucing?
Emosi Apa yang Dirasakan Kucing?
Anonim

Sebagai orang tua kucing yang bangga, Anda biasanya dapat mengetahui suasana hati teman berbulu Anda dari bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara (meludah, mendesis, mengeong) yang mereka buat, dan bahkan cara mereka bergerak. Oleh karena itu, pemilik kucing biasanya mengetahui jika kucing kesayangannya sedang senang atau sedang marah.

Namun, meskipun kucing jelas memiliki kehidupan emosional yang kaya, para ilmuwan tidak dapat menunjukkan dengan tepat seberapa bahagia, takut, atau marahnya kucing. Jawaban singkatnya adalah bahwa kucing mengalami berbagai emosi, meskipun tidak persis sama dengan kita.

Dalam Bahasa Kucing, Apa Itu Emosi?

Emosi adalah penyebab kucing bereaksi. Misalnya, emosi negatif ketakutan dapat menyebabkan kucing bereaksi agresif, sedangkan perasaan positif dari sentuhan dan belaian dapat membantu mereka menjalin hubungan dengan kucing lain atau dengan pemilik manusianya. Selain itu, emosi bisa positif atau negatif dan dapat meningkat atau menurun intensitasnya.

Misalnya, saat perasaan gembira kucing meningkat, kesenangan berubah menjadi kegembiraan, sementara frustrasi dapat berubah menjadi ketakutan dan kemarahan dan ketakutan menjadi ketakutan dan teror. Selain itu, hewan (bukan hanya kucing) dengan masalah perilaku seringkali cenderung ekstrem saat mengekspresikan perilakunya.

Berikut adalah emosi paling umum yang dapat dirasakan kucing:

  • Rasa Penasaran
  • Kegembiraan
  • Takut
  • Depresi
  • Kegembiraan
  • Frustrasi
  • Kecemasan
kucing kuning lucu dengan kerah di permukaan bulu palsu
kucing kuning lucu dengan kerah di permukaan bulu palsu

Apa Itu Sistem Emosi Kucing?

Studi terbaru menunjukkan bahwa kucing memiliki delapan sistem emosi dasar yang memungkinkan mereka bereaksi terhadap informasi yang dikirimkan ke otak melalui indra. Sistem ini termasuk sistem pencarian keinginan untuk menemukan makanan, sistem ketakutan-kecemasan untuk menanggapi peristiwa asing yang mungkin berbahaya, sistem permainan sosial, dan sistem pengasuhan untuk membesarkan keturunan dan membentuk ikatan sosial yang penting.

Selain itu, disarankan juga bahwa kucing dapat mengalami emosi dengan cara yang sama seperti manusia. Namun perlu diingat bahwa kucing Anda adalah hewan yang pertama dan terutama dan bahwa antropomorfisme dapat menyebabkan salah tafsir atas emosinya. Misalnya, saat Anda tidak yakin dengan suasana hatinya atau melihatnya santai, itu bukan waktu terbaik untuk mendekatinya. Inilah sebabnya mengapa belajar mengamati semua sinyal (telinga, mata, ekor, bahasa tubuh, suara) sangat penting untuk lebih memahami emosinya dan meningkatkan hubungan dengan kucing Anda.

Mengobati Masalah Perilaku pada Kucing dengan Mengamati Emosinya

Spesialis perilaku kucing mengetahui bahwa emosi adalah kunci untuk memahami kucing, meskipun tampaknya tidak mungkin mengukur emosi ini dengan tepat. Tapi mereka mengandalkan emosi untuk mengatasi masalah perilaku pada hewan peliharaan.

Jadi, mengenali bahwa kucing memiliki emosi membantu menemukan solusi untuk masalah perilaku umum, seperti agresi, pembersihan berlebihan, dan kecemasan.

Dengan demikian, emosi yang dirasakan oleh kucing tidak hanya menjadi indikator keadaan pikiran mereka bagi pemiliknya, tetapi juga merupakan alat yang berharga bagi para profesional. Daripada hanya mengamati perilaku kucing, dokter hewan dan spesialis perilaku kucing mempertimbangkan emosi yang dirasakan kucing untuk mencoba memberikan solusi yang lebih efektif untuk masalah mereka.

Kucing Scottish Fold sangat pemarah dan agresif
Kucing Scottish Fold sangat pemarah dan agresif

Bisakah Kucing Mengenali Emosi Manusia?

Telah lama diyakini bahwa kucing tidak mampu menunjukkan empati. Namun, sebuah studi tahun 2020 tentang pengenalan emosi pada kucing menunjukkan bahwa kucing mengintegrasikan isyarat visual dan pendengaran untuk mengenali emosi manusia. Lebih baik lagi, tampaknya kucing beradaptasi dan memodulasi perilakunya sesuai dengan emosi manusia yang dirasakan. Namun, mereka tampaknya tidak bereaksi dengan cara yang sama seperti anjing, yang akan menjelaskan mengapa kucing Anda tidak melompat ke pangkuan Anda untuk menghibur Anda saat Anda menangis sepuasnya di sofa!

Konon, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kucing memang memiliki keterampilan sosial yang memungkinkan mereka untuk memahami emosi manusia, yang merupakan faktor kunci dalam memperkuat ikatan antara manusia dan kucing.

Pemikiran Terakhir

Kucing mungkin merupakan makhluk misterius, tetapi kemajuan ilmiah baru-baru ini menjelaskan kompleksitas emosi mereka. Memang, kucing memiliki delapan sistem emosi yang memberikan wawasan tentang perilakunya, meskipun intensitas dan ukuran pasti dari emosinya masih misterius. Tetapi yang perlu Anda ingat adalah bahwa kucing memang mengalami berbagai macam emosi, mulai dari ketakutan dan kegembiraan hingga keingintahuan, depresi, dan kesenangan. Dan hal yang menakjubkan adalah mereka juga dapat memahami emosi manusia, meskipun mereka tidak selalu bereaksi dengan empati yang sama seperti rekan anjing mereka!

Direkomendasikan: