Singa, harimau, dan kucing besar lainnya tidak bisa mendengkurStruktur tulang hyoid mereka, juga disebut alat hyoid1, berbeda dari spesies kucing lainnya. Memang, adanya ligamen elastis yang menghubungkan tulang hyoid ke tengkorak inilah yang mencegah singa mendengkur seperti kucing rumahan. Menariknya, perbedaan anatomis inilah yang memungkinkan raja sabana mengeluarkan raungan yang memekakkan telinga. Faktanya, suaranya bisa cukup keras untuk mendekati ambang rasa sakit manusia2!
Jika Anda ingin tahu tentang apa yang ahli biologi dan pakar lainnya ketahui tentang dengkuran dan raungan kucing, baca terus!
Apa Sebenarnya Peralatan Hyoid Itu?
Aparat hyoid adalah istilah yang digunakan dalam anatomi veteriner dan mengacu pada kumpulan bagian tulang, ligamen, atau tulang rawan, yang dimulai dari tenggorokan hingga tulang tengkorak. Fungsinya untuk menahan lidah, faring, dan laring dengan lembut dan bergerak. Aparat hyoid terdiri dari lima tulang hyoid, dan struktur anatomi bervariasi tergantung pada spesies.
Para ilmuwan berhipotesis bahwa perbedaan dalam struktur hyoid ini akan menjelaskan perbedaan vokalisasi pada spesies kucing:
- Kucing dengan ligamen elastis dalam struktur hyoidnya mampu mengaum tetapi tidak mendengkur.
- Kucing dengan hyoid yang sepenuhnya atau sebagian besar mengeras dapat mendengkur tetapi tidak mengaum.
Perbedaan dalam anatomi tulang hyoid menyebabkan klasifikasi kucing menjadi dua genera yang berbeda: "kucing mengaum" (Panthera) dan "kucing mendengkur" (Felis).
Mengapa Singa dan Kucing Besar Lainnya Tidak Bisa Mendengkur?
Pada lima kucing besar (singa, harimau, jaguar, macan tutul, dan macan tutul salju), ada ligamen elastis yang terletak di dekat otot lateral faring. Ligamen inilah yang dengan meregang, memberikan fleksibilitas yang cukup pada laring untuk menghasilkan raungan yang kuat. Namun demikian, karakteristik yang sama inilah yang mencegah singa mendengkur.
Pada spesies kucing lain (puma, lynx, ocelot, kucing domestik), ligamen elastis ini tidak ada. Itu berarti alat hyoid kucing domestik sebagian besar mengeras, yang menciptakan getaran yang diperlukan untuk menghasilkan dengkuran.
Apakah ada kucing besar yang bisa mendengkur?
Ya! Cheetah dan puma (juga disebut singa gunung atau puma) juga memiliki bagian tulang di alat hyoidnya, seperti halnya kucing. Mereka bisa mendengkur tetapi tidak mengaum. Juga, cheetah berada dalam genus yang terpisah sama sekali (Acinonyx) karena tidak dapat sepenuhnya menarik kembali cakarnya seperti spesies kucing lainnya.
Pentingnya Getaran: Mengapa Kucing Mendengkur
Dengkuran dicapai dengan gerakan bergetar dari otot rangka di laring (juga disebut kotak suara dan dengan aliran darah ke laring, yang meningkatkan volume organ.
Kucing diperkirakan mengembangkan dengkurannya sebagai cara untuk berkomunikasi satu sama lain dan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak mengancam. Selain itu, getaran dari dengkuran merambat melalui dada, perut, dan bahkan ke tulang. Ini dapat memberikan efek terapeutik pada tubuh kucing, meningkatkan aliran darah dan mengurangi efek stres dan kecemasan. Getaran terasa paling kuat di perut, yang membantu pencernaan dan sangat penting bagi ibu menyusui, karena mereka perlu memecah ASI untuk memberi makan anak kucingnya.
Menjumlahkan
Singkatnya, singa dan kucing besar lainnya tidak dapat mendengkur karena struktur tulang hyoid mereka, dan ketidakmampuan mendengkur ini bisa menjadi indikasi jalur evolusi yang berbeda yang membuat kucing ini mengembangkan bentuk yang berbeda dan unik komunikasi.