Penjinakan anjing kemungkinan besar dimulai pada Periode Pra-Dinasti, puluhan ribu tahun yang lalu. Pentingnya anjing bagi orang Mesir kuno baik dalam masyarakat biasa maupun sebagai sosok seperti dewa diilustrasikan dalam banyak karya seni yang mereka tampilkan, sering kali digambarkan sebagai Dewa. Gambar Anubis diperkirakan didasarkan pada Basenji, meskipun mungkin terinspirasi oleh ras lain.
Dalam postingan ini, kita akan menjelajahi apa yang dilambangkan oleh Anubis, peran anjing di Mesir kuno dan agama Mesir kuno, dan berbagi lebih banyak tentang sejarah Basenji dan ras lain yang mungkin menginspirasi citra Anubis.
Anjing di Mesir Kuno
Orang Mesir kuno sangat menghargai anjing dan, oleh karena itu, anjing memainkan peran utama dalam masyarakat Mesir kuno. Selain membantu pemburu dan menjaga harta benda, mereka juga dipelihara sebagai anjing pendamping. Bahkan ada lukisan makam yang menggambarkan seorang pria sedang berjalan-jalan dengan anjingnya-lukisan ini berasal dari sekitar 3500 SM.
Selain itu, gambar anjing ditampilkan sedang menggembalakan ternak dan mengenakan kerah dalam seni Mesir. Kerah dan tali kemungkinan besar ditemukan oleh orang Sumeria. Sumer adalah peradaban di Mesopotamia dan Sumeria dikenal sebagai orang yang sangat inovatif dan kreatif yang membuat kemajuan besar di bidang sains, sastra, seni, arkeologi, dan bahasa. Domestikasi anjing dimulai lebih awal di Sumeria daripada di Mesir.
Trah anjing Mesir kuno termasuk Basenji, Greyhound, Ibizan Hound, Pharaoh Hound, Saluki, Whippet, dan Molossian.
Siapa Anubis?
Dalam agama Mesir kuno, Anubis adalah dewa kematian, dunia bawah, akhirat, makam, kuburan, dan penjaga kuburan. Dia adalah sosok berkepala serigala dengan tubuh manusia dan, meskipun dikenal banyak orang sebagai "anjing serigala", orang Mesir kuno hanya menyebutnya sebagai anjing - julukannya adalah "anjing yang menelan jutaan". Konon, orang Mesir kuno tidak menganggap serigala dan anjing berbeda satu sama lain.
Anda dapat melihat gambar Anubis di banyak karya seni, di mana ia biasanya digambarkan membuat mumi orang mati, mengenakan pita atau selempang, dan membawa tongkat yang dikenal sebagai "cambuk". Orang Mesir kuno mendewakan serigala karena mereka berkeliaran di kuburan berpesta sisa-sisa orang mati. Orang Mesir percaya bahwa dengan mendewakan serigala, mereka malah akan melindungi orang mati daripada memakannya.
Selain memumikan tubuh, Anubis memiliki tugas penting lainnya, yaitu menimbang hati dengan bulu kebenaran. Bagi pemilik hati untuk mencapai akhirat, hati harus seberat bulu kebenaran.
Anubis Berkembang Biak Apa?
Beberapa sejarawan menganggap Anubis didasarkan pada Basenji, meskipun ia mungkin terinspirasi oleh Ibizan Hound, Greyhound, atau Pharaoh Hound.
Basenji
Basenji kemungkinan besar berasal dari Nubia dan juga dikenal sebagai "anjing tanpa kulit". Anjing pemburu ini tingginya 16–17 inci dan beratnya antara 22 dan 24 pon. Mereka memiliki bulu pendek berkilau, ekor keriting, mata berbentuk almond, telinga besar dan runcing, dan tubuh atletis yang ramping namun kokoh serta kaki yang panjang dan ramping.
Basenji tersedia dalam berbagai warna, meskipun AKC hanya mengenali empat sebagai standar-hitam dan putih, hitam tan dan putih, belang-belang dan putih, serta merah dan putih. Basenji adalah anjing yang sangat energik yang membuat suara yodeling bukannya menggonggong.
Ibizan Hound
Ibizan Hound dapat dilihat di berbagai karya seni Mesir dan diimpor ke Ibiza dari Mesir oleh pedagang pada abad ke-7 SM. Mereka dibesarkan sebagai pemburu dan dikenal karena penampilan anggun dan kelincahannya. Mereka berdiri lebih tinggi dari Basenji di antara 22,5 dan 27,5 inci dan juga lebih berat di antara 45 dan 50 pon.
Ibizan Hounds memiliki wajah ramping, telinga lancip, kaki panjang, dan tubuh ramping, serta tersedia dalam empat warna dan kombinasi warna-merah, merah dan putih, putih, serta putih dan merah. Dari segi kepribadian, mereka biasanya penuh kasih sayang dan santun serta menjadi anjing keluarga yang hebat.
Greyhound
Asal-usul Greyhound agak kabur, tetapi anjing-anjing ini telah ditemukan di kuburan Mesopotamia sejak 5000 SM. Greyhound dicirikan oleh dadanya yang dalam, pinggang kecil yang melengkung, dan telinga yang terkulai, dan mampu mencapai kecepatan yang luar biasa. Selain itu, mereka sangat dicintai karena watak mereka yang bermartabat dan lembut serta sifat sensitif.
Pharaoh Hound
Pharaoh Hound diperkirakan telah ada di Mesir kuno namun kemudian dibawa ke M alta oleh para pedagang. Seekor anjing yang menyerupai Pharaoh Hound ada di prasasti penguburan Intef II dan mereka dibesarkan untuk dikorbankan untuk Anubis.
Trah secepat kilat lainnya, Firaun bertubuh ramping dengan mata bulat ekspresif, telinga runcing, dan memiliki ekspresi "tersenyum". Mereka juga tersipu merah saat bahagia, sehingga disebut sebagai "anjing memerah".
Pemikiran Terakhir
Singkatnya, gambar Anubis sering dikatakan didasarkan pada Basenji, tetapi bisa juga didasarkan pada Greyhound, Firaun Hound, atau Ibizan Hound. Anjing memiliki peran yang beragam dalam masyarakat Mesir kuno, berfungsi sebagai anjing pemburu, anjing penjaga, dan anjing kurban, dan sebagai inspirasi bagi banyak karya seni kuno yang terus membuat kita penasaran hingga saat ini.