Meskipun disebut sebagai “rambut sensorik”, kumis sendiri sebenarnya tidak merasakan apa-apa.
Sama seperti rambut di kepala kita, kumis terbuat dari keratin dan tidak mengandung saraf.1Kucing, oleh karena itu, tidak merasakan sakit di kumis mereka Jika Anda harus memotong kumis kucing, sensasinya akan mirip dengan rambut dipangkas. Namun, mencabut kumis akan menyebabkan rasa sakit, karena folikel rambut di dasar kumis penuh dengan ujung saraf.
Kumis kucing tidak boleh dipotong atau dicabut. Bulu-bulu khusus ini memiliki tujuan penting selain hanya meningkatkan kecantikan alami kucing.
Apa kegunaan kumis kucing?
Kumis adalah jenis bulu khusus yang lebih panjang dan tebal dari bulu lain yang menutupi tubuh kucing. Ada kelompok ujung saraf di folikel di dasar setiap kumis. Selain memiliki kumis di bibir atasnya, kucing juga memiliki kumis di atas mata, dagu, dan di belakang tungkai depan. Bulu-bulu khusus ini merupakan bagian penting dari anatomi kucing.
Kumis bergetar dengan perubahan aliran udara di sekitar kucing, atau saat kumis bersinggungan dengan objek terdekat, memunculkan nama ilmiahnya "vibrissae," yang berasal dari kata Latin vibrio yang berarti "bergetar".
Ketika kumis kucing bergetar karena perubahan aliran udara di lingkungan, saraf di folikel rambut distimulasi. Saraf mengirimkan informasi ke otak untuk diproses, sehingga membantu kucing menavigasi lingkungannya. Dengan cara ini, kucing juga dapat merasakan bahwa seseorang atau sesuatu sedang mendekat, menjadikan mereka pemburu yang lebih efisien dan membantu mereka menghindari pemangsa.
Kegunaan Kumis Kucing Lainnya:
Kumis juga membantu kucing mengimbangi penglihatan jarak pendeknya yang buruk. Mata kucing tidak dapat secara akurat fokus pada objek yang berjarak kurang dari 10 inci, jadi kucing mengandalkan kumisnya untuk membantu persepsi jarak dekatnya.
Kumis umumnya selebar tubuh kucing dan membantu kucing menentukan apakah ia dapat masuk melalui celah sempit, meskipun hal ini tidak selalu berlaku untuk kucing yang kelebihan berat badan.
Menurut The Guinness World Records, rekor kumis terpanjang pada seekor kucing berukuran 7,5 inci dan dimiliki oleh seekor kucing Maine coon dari Finlandia bernama Missi.
Kumis juga memberikan wawasan tentang suasana hati kucing bersama dengan petunjuk visual lainnya seperti postur tubuh, posisi ekor, ekspresi, dan ukuran pupil. Saat kucing sangat waspada, seperti saat berburu, kumisnya akan melebar dan mengarah ke depan di depan wajah. Saat kucing merasa gugup atau terancam, ia akan meratakan kumisnya ke sisi wajah untuk membuat dirinya kecil. Kumis kucing yang santai mengarah langsung ke samping.
Kesimpulan
Kumis itu sendiri tidak terasa sakit tetapi bulu-bulu khusus ini memberikan input sensorik. Jika kumis kucing dipotong, tidak ada salahnya tetapi akan menghilangkan informasi sensorik penting yang diperlukan kucing untuk menavigasi lingkungannya yang dapat menyebabkan kucing menjadi bingung. Oleh karena itu, kumis kucing tidak boleh dipotong.
Pemangkasan kumis hanya dilakukan jika dianggap perlu oleh dokter hewan. Misalnya, jika kucing menderita infeksi bakteri atau jamur pada folikel kumis, kumis dan rambut di sekitarnya mungkin perlu dipangkas agar dapat merawat area yang terkena secara efektif. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter hewan, dengan kontrol nyeri dan sedasi yang tepat.