Manusia memiliki berbagai cara untuk berkomunikasi satu sama lain, mulai dari percakapan langsung hingga obrolan media sosial hingga konferensi video. Hewan mungkin tidak mendapat manfaat dari teknologi kami, tetapi mereka telah mengembangkan banyak cara untuk berkomunikasi satu sama lain, dan dalam beberapa kasus, dengan spesies lain.
Kebanyakan orang menganggap ikan sebagai makhluk "sederhana", tetapi dalam hal komunikasi, mereka menggunakan berbagai bentuk. Dari bioluminescence hingga impuls listrik, cari tahu lebih lanjut tentang bagaimana ikan berkomunikasi satu sama lain.
Berkomunikasi Dengan Suara
Meskipun ikan berkomunikasi dalam berbagai cara, suara bisa dibilang paling efektif di lingkungan perairan. Cahaya diserap dengan cepat oleh air, terutama di lingkungan yang keruh atau dalam, sehingga membatasi komunikasi visual. Komunikasi kimia juga terbatas dalam air dan bergerak lambat.
Suara, bagaimanapun, bergerak cepat di bawah air, sekitar 1.500 meter per detik, dan mencapai jarak yang lebih jauh daripada di udara. Efisiensi ini dipertinggi dengan suara berfrekuensi rendah, yang umum digunakan pada hewan air.
Dalam kebanyakan kasus, ikan menggunakan suara untuk bertelur, berkembang biak, dan berkelahi. Suara juga dapat mengidentifikasi pemangsa dan mangsa atau membantu sekolah menavigasi ke lokasi lain. Bergantung pada spesiesnya, kantung renang biasanya bertanggung jawab untuk menghasilkan suara. Otot sonik berkontraksi dan mengendur, menyebabkan getaran di gelembung renang untuk menghasilkan suara. Ikan juga dapat menggunakan bagian tubuh yang keras, seperti tulang belakang atau gigi, untuk membuat suara.
Komunikasi Dengan Warna
Warna adalah bentuk komunikasi ikan yang unik dan sangat berkembang. Seperti yang diketahui banyak orang, ikan memiliki beragam warna dan pola yang cerah, tetapi mereka juga dapat mengubah warna atau semangatnya untuk menandakan niat yang berbeda.
Banyak spesies ikan dapat menggelapkan warnanya atau mencerahkan ronanya untuk mengomunikasikan emosi, seperti agresi atau penerimaan seksual, sementara yang lain dapat mengubah warnanya untuk meniru ikan lain. Warna dan corak yang cerah dapat digunakan sebagai tanda peringatan bagi pemangsa bahwa ikan itu berbisa.
Berkomunikasi dengan Bioluminescence
Bioluminescence, reaksi kimia yang menghasilkan cahaya, adalah bentuk komunikasi yang indah dan unik yang hampir secara eksklusif ditemukan pada organisme laut.
Banyak spesies ikan laut dalam yang bercahaya, seperti anglerfish yang terkenal. Dinamakan karena embel-embel bioluminesensinya, kebanyakan orang mengenal kepala ikan pemancing yang besar, tajam, gigi tipis, dan embel-embel panjang dengan bola bercahaya di ujungnya. Anglerfish menggunakan pelengkap ini untuk menarik dan memangsa ikan yang lebih kecil.
Selain berburu mangsa, bioluminescence dapat digunakan untuk menarik pasangan, bertahan melawan predator, atau mengenali ikan lain di kedalaman gelap. Sebagian besar ikan bioluminescent dapat mem-flash organ cahayanya selama beberapa detik, tetapi jumlah organ cahaya dan warna yang dihasilkan dapat bervariasi.
Berkomunikasi dengan Impuls Listrik atau Kimia
Meskipun kurang umum, beberapa ikan memiliki organ listrik yang dapat mengirimkan impuls listrik yang kuat, yang dikenal sebagai komunikasi elektro. Ini biasanya disediakan untuk predator sebagai peringatan, tetapi beberapa ikan menggunakan komunikasi elektro untuk pacaran dan kawin, penyerahan, dan agresi.
Ketika kita berpikir tentang ikan dengan impuls listrik, belut listrik muncul di benak kita. Ikan yang mengesankan ini memiliki tiga organ listrik khusus yang membentuk sebagian besar tubuhnya, menciptakan impuls listrik yang kuat dan lemah untuk navigasi, berburu, pertahanan, dan komunikasi.
Ikan listrik lemah juga menggunakan komunikasi elektro. Ikan dengan listrik lemah memiliki organ listrik untuk menciptakan medan listrik dan reseptor elektro untuk menerima impuls listrik. Ikan ini dapat menginterpretasikan pesan menggunakan bentuk gelombang, delay, frekuensi, dan aspek komunikasi unik lainnya.
Berkomunikasi Dengan Bau
Meskipun kita tidak tahu banyak tentang ikan yang berkomunikasi dengan bau, kita tahu bahwa beberapa ikan menggunakan bentuk komunikasi ini untuk mengirimkan sinyal kimia untuk pesan tertentu. Cichlids, misalnya, menggunakan urin untuk meningkatkan sikap defensif atau agresif mereka terhadap lawan atau ancaman. Beberapa ikan mengeluarkan feromon untuk memberi sinyal penerimaan seksual kepada pasangan yang ada di dekatnya.
Kesimpulan
Terlepas dari keterbatasan lingkungan, ikan menemukan cara inovatif untuk mengkomunikasikan pesan satu sama lain, pemangsa, dan mangsa. Baik di kedalaman laut yang gelap gulita atau aliran air tawar yang dangkal, ada seluruh dunia drama dan romansa di antara penghuni ikan.