Sebanyak kita berharap kucing tidak pernah mengalami masalah kesehatan, kenyataannya semua kucing berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu yang dapat diwariskan secara genetik. Pada artikel kali ini, kita akan membahas ras kucing Bali secara khusus.
Kucing Bali umumnya sehat, tetapi mereka dapat rentan terhadap kondisi kesehatan tertentu karena nenek moyang Siam mereka. Mari kita lihat kondisi khusus yang harus Anda ketahui jika Anda adalah pemilik Bali yang bangga atau sedang mempertimbangkan untuk memilikinya. Kami akan mulai dengan penyakit ringan dan kemudian berlanjut ke masalah kesehatan yang berpotensi serius.
Top 3 Kondisi Kesehatan Minor Kucing Bali:
1. Mata juling
Mata juling, juga dikenal sebagai strabismus konvergen, adalah kondisi umum pada trah Bali, sedangkan pada trah lain dianggap sebagai cacat lahir. Jika Bali Anda memiliki kondisi ini, tidak ada alasan untuk khawatir. Tandanya adalah jika mata Bali Anda mengarah ke dalam atau berkedip dari sisi ke sisi, suatu kondisi yang dikenal sebagai nistagmus. Terlepas dari penampilannya, orang Bali Anda dapat melihat dengan baik dengan kondisi ini. Namun, nistagmus dapat menyebabkan mual, muntah, atau kepala miring.
2. Ekor Tertekuk
Ekor bengkok tidak perlu dikhawatirkan dan diwariskan melalui garis keturunan. Dipercayai bahwa kelainan bentuk ekor ini dapat melewati satu generasi. Ekor yang bengkok bisa terjadi karena cedera, atau bisa terjadi saat lahir.
3. Penyakit Gigi
Penyakit gigi dapat terjadi pada ras apa pun, dan merupakan masalah umum pada kucing yang berusia di atas 3 tahun. Kebersihan gigi memainkan peran penting ketika Anda adalah pemilik kucing, dan mengambil langkah-langkah khusus dapat mencegah berkembangnya penyakit gigi, seperti radang gusi dan penyakit periodontal.
Menyikat gigi di Bali setiap hari sangat penting untuk mencegah penyakit gigi. Kami tahu itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi cobalah untuk menyikat gigi di Bali setidaknya tiga kali seminggu. Jika Bali Anda mengizinkan, lakukan setiap hari. Anda juga dapat mencoba aditif air untuk membantu di sela-sela menyikat. Juga, jangan pernah menggunakan pasta gigi manusia. Sebaliknya, hanya gunakan pasta gigi yang dibuat untuk kucing.
Top 6 Kondisi Kesehatan Serius Kucing Bali:
4. Amiloidosis
Amiloidosis adalah kondisi serius yang biasanya merupakan warisan genetik. Kondisi ini mempengaruhi organ dalam tubuh, terutama hati dan ginjal, serta mengakibatkan penumpukan protein abnormal di seluruh organ dan jaringan dalam tubuh. Penyakit ini dapat berkembang antara usia 1–5 tahun, dan perkembangannya mungkin lambat atau agresif.
5. Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Dilatasi (DCM) adalah istilah medis untuk pembesaran jantung, dan kondisi ini memengaruhi otot ventrikel. Ketika jantung terpengaruh, ia kehilangan kemampuannya untuk mendorong darah keluar dari ventrikel, mengakibatkan jantung kelebihan beban dan akhirnya menyebabkan gagal jantung kongestif.
6. Atrofi Retina Progresif
Progressive Retinal Atrophy (PRA) diwariskan melalui beberapa garis keturunan Bali. Penyakit ini menyebabkan kehilangan penglihatan dan biasanya menyebabkan kebutaan total.
Gen resesif menyebabkan penyakit ini, artinya meskipun orang tua anak kucing hanya pembawa, anak kucing tersebut masih dapat mengembangkannya. Penyakit ini biasanya dimulai sekitar usia 1,5-2 tahun. Kebutaan malam biasanya merupakan gejala pertama, dengan kebutaan total mengikuti sekitar 2-4 tahun. Sayangnya, tidak ada pengobatan atau penyembuhan.
7. Asma
Asma adalah peradangan pada saluran udara yang dapat bersifat akut atau kronis, biasanya mengakibatkan bronkitis. Kucing siam rentan terhadap asma, membuat orang Bali juga rentan. Asma dapat muncul antara usia 2–8 tahun, dan gejala awalnya adalah batuk.
8. Limfoma
Limfoma berhubungan dengan infeksi virus yang disebut leukemia kucing. Kucing dapat divaksinasi untuk infeksi ini. Namun, limfoma masih bisa terjadi.
Faktor risiko umum adalah penekanan sistem kekebalan tubuh, peradangan gastrointestinal, virus imunodefisiensi kucing (FIV), dan tentu saja, leukemia kucing (FeLV). Kemo biasanya merupakan pengobatan pilihan, dan biasanya menyerang sekitar usia 11 tahun.
9. GM1 Gangliosidosis
Gangliosidosis adalah suatu kondisi di mana kucing yang terkena kekurangan enzim untuk memetabolisme lipid tertentu, yang mengakibatkan lemak menumpuk di dalam sel-sel dalam tubuh. Akibatnya, kondisi ini mengganggu fungsi normal sel. Hal ini menyebabkan kondisi neurologis, seperti ataksia, tremor, gaya berjalan tinggi, dan nistagmus.
Tanda dapat muncul antara usia 1–5 bulan dan berkembang menjadi kejang dan kelemahan, dengan kematian biasanya terjadi sekitar usia 8–10 bulan.
Kesimpulan
Harap diingat bahwa meskipun ini adalah kondisi kesehatan khusus yang rentan terhadap kucing Bali, bukan berarti mereka akan mengembangkan salah satunya. Artikel ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti Anda tetapi untuk memberitahu Anda tentang potensi risiko kesehatan.
Peternak bereputasi akan membiakkan faktor risiko kesehatan tertentu, membuat menemukan peternak bereputasi dan bertanggung jawab menjadi bagian yang mengerikan dari proses. Jangan pernah mempercayai peternak yang mencoba menekan Anda untuk membeli anak kucing. Juga, ajukan banyak pertanyaan-peternak yang berkualifikasi akan sangat berpengetahuan tentang breed dan akan dengan senang hati mengatasi masalah Anda.