Pernahkah Anda memperhatikan darah di kotoran kucing Anda? Jika demikian, itu bisa menjadi tanda dari beberapa komplikasi yang sangat serius.
Jika kotoran kucing Anda berdarah, rencana tindakan pertama adalah menghubungi dokter hewan. Segera setelah kucing Anda menjalani pemeriksaan fisik di dokter hewan, langkah selanjutnya adalah menentukan penyebab kondisi tersebut. Dokter hewan Anda dapat menentukan penyebabnya dan akan membantu Anda menyusun rencana perawatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya.
Jika kucing Anda tidak berada dalam bahaya langsung dan Anda hanya ingin tahu tentang hal ini sendiri, artikel ini merinci beberapa komplikasi yang dapat menyebabkan tinja berdarah.
Apa yang Harus Dilakukan jika Ada Darah di Kotoran Kucing
Anda mungkin merasa khawatir jika ada darah di tinja kucing Anda. Lakukan yang terbaik untuk tetap tenang dan ikuti petunjuk ini.
Pertama, Hubungi Dokter Hewan
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, prioritasnya adalah memastikan kucing Anda dirawat dengan baik oleh para profesional. Seorang dokter hewan akan dapat memeriksa, mendiagnosis, dan menyarankan perawatan untuk kucing Anda. Penting bagi Anda untuk segera menghubungi dokter hewan karena beberapa kondisi dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Laporkan Gejala Lain
Selain darah di tinja, apakah kucing Anda bertingkah aneh akhir-akhir ini? Apakah mereka tampak lelah, mudah tersinggung, atau tidak mau makan?
Catat perilaku abnormal yang mungkin ditunjukkan kucing Anda untuk membantu dokter hewan membuat diagnosis yang akurat.
Apa Beberapa Penyebabnya?
Beberapa masalah dapat menyebabkan kucing Anda mengeluarkan kotoran berdarah. Meskipun tidak semua kemungkinan tercantum dalam artikel ini dan beberapa di antaranya jauh lebih umum daripada yang lain, kami bertujuan untuk membahas diagnosis banding penting terkait tinja berdarah pada kucing.
Parasit Usus
Memikirkan bahwa parasit dapat menyakiti kucing Anda memang menakutkan. Salah satu parasit tersebut, coccidia, dapat bersarang di dinding usus kucing, dan menjadi penyebab tinja berdarah dan diare. Ini lebih sering terjadi pada anak kucing tetapi juga dapat mempengaruhi kucing dewasa. Parasit dapat menyebar dari kucing ke kucing melalui kotorannya-yang dapat terjadi, misalnya, jika dua kucing berbagi kotak pasir. Coccidia dan parasit usus lainnya dapat diobati dengan obat cacing oral yang tepat.
Feline Distemper
Feline Distemper adalah virus yang sangat menular yang menyebar melalui kontak dengan air liur, darah, ingus, urin, atau feses dari kucing yang terinfeksi. Tidak ada obatnya, tetapi pengobatan dapat dilakukan, dan vaksinasi tersedia untuk mencegah infeksi sejak awal.
Tanda-tanda lain dari virus termasuk depresi, lesu, diare, muntah, dan anoreksia. Meskipun pengobatan mungkin dilakukan, sebagian besar kasus distemper kucing berakibat fatal. Dokter hewan Anda mungkin merekomendasikan antibiotik, obat untuk diare dan muntah, terapi cairan, dan rawat inap.
Limfoma
Limfoma adalah kanker di mana sistem kekebalan tubuh terganggu secara signifikan. Gejalanya bisa berupa benjolan di tubuh (terutama kelenjar getah bening yang bisa diraba di leher, belakang lutut, dan bahu), kehilangan nafsu makan, kelelahan, dan penurunan berat badan. Perawatan untuk limfoma seringkali berupa kemoterapi, radiasi, atau terkadang kombinasi keduanya.
Penyakit Radang Usus
Penyakit radang usus (atau IBD) menghalangi nutrisi dalam makanan kucing diserap dengan baik dan mencegah pencernaan teratur. Ini adalah diagnosis pengecualian ketika alasan umum lainnya untuk diare dan muntah, seperti pankreatitis, parasit, infeksi, penyakit hati, dll., telah dikesampingkan.
Tanda-tanda bahwa kucing Anda mungkin menderita IBD termasuk diare, muntah, gas, kesulitan buang air besar, perubahan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Obat kemungkinan akan diresepkan untuk mengobati gejala kondisinya, dan perubahan pola makan mungkin akan direkomendasikan. Antibiotik dapat digunakan untuk mengelola bakteri usus, dan obat lain dapat diberikan untuk mengurangi peradangan.
Komplikasi Lainnya
Selain kondisi yang tercantum di sini, beberapa komplikasi lain dapat menyebabkan kucing Anda mengeluarkan kotoran berdarah. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Intoleransi makanan
- Infeksi
- Polip atau tumor rektum
- Trauma
- Abses kelenjar anus
- Sembelit
Kesimpulan
Kotoran berdarah bisa menjadi tanda komplikasi yang mengkhawatirkan. Jika Anda melihat ada darah di kotak kotoran kucing Anda, segera hubungi dokter hewan Anda. Seserius apapun kondisi ini, banyak yang dapat diobati asalkan terdeteksi dengan cepat. Selalu perhatikan kucing Anda dan laporkan gejala yang tidak biasa ke dokter hewan untuk memastikan kesejahteraan teman berbulu Anda.